Makan di Depan Komputer Bikin Gendut
Monday, November 16, 2009
Makan di Depan Komputer Bikin Gendut
MAKAN sembari tetap duduk di depan komputer dan juga mengunyah dengan cepat tidak hanya memicu gangguan pencernaan tetapi juga menyebabkan penambahan berat badan. Sebuah studi dari Imperial College, London, menemukan, mereka yang menelan makanan cepat-cepat cenderung makan lebih banyak dibandingkan mereka yang makan dengan santai. Proses makan cepat ini, menurut peneliti, menghambat pelepasan hormon-hormon yang berfungsi menyampaikan pesan ke otak kalau perut sudah kenyang.
Menurut peneliti Stephen Bloom, penemuan ini mendukung anjuran lama yang meminta Anda mengunyah makanan paling tidak 20 kali sebelum menelan. Selain itu, terang Bloom, penemuan ini juga menunjukkan kalau tren para pekerja yang cenderung makan di meja kerjanya dengan terburu-buru bisa memicu epidemi obesitas.
"Makan dengan cepat, makan di tempat kerja atau makan sambil mengerjakan tugas di layar monitor sehingga membuat Anda tetap menjejalkan makanan ke mulut, cenderung meningkatkan risiko obesitas," tutur Bloom, seperti dikutip situs dailymail.
Untuk menghindari hal ini, tegas Bloom, ada baiknya makan dengan lebih lambat. Dengan begitu Anda bisa mengontrol asupan makanan."Tidak diragukan kalau cara ini akan membuat Anda lebih langsing."
Es krim
Dalam studi yang dipublikasikan di Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism ini, peneliti membandingkan sampel darah dari beberapa partisipan yang diminta mengonsumsi satu takar es krim (300ml) dengan kecepatan yang berbeda-beda. Peneliti kemudian mengukur kadar hormon yang memberi sinyal ke otak kalau perut sudah kenyang.
Studi menemukan, mereka yang menghabiskan waktu 30 menit untuk makan es krim tersebut memiliki kadar hormon yang lebih tinggi dan mengaku lebih kenyang dibandingkan mereka yang makan terburu-buru. (OL-08) Ikarowina Tarigan
MAKAN sembari tetap duduk di depan komputer dan juga mengunyah dengan cepat tidak hanya memicu gangguan pencernaan tetapi juga menyebabkan penambahan berat badan. Sebuah studi dari Imperial College, London, menemukan, mereka yang menelan makanan cepat-cepat cenderung makan lebih banyak dibandingkan mereka yang makan dengan santai. Proses makan cepat ini, menurut peneliti, menghambat pelepasan hormon-hormon yang berfungsi menyampaikan pesan ke otak kalau perut sudah kenyang.
Menurut peneliti Stephen Bloom, penemuan ini mendukung anjuran lama yang meminta Anda mengunyah makanan paling tidak 20 kali sebelum menelan. Selain itu, terang Bloom, penemuan ini juga menunjukkan kalau tren para pekerja yang cenderung makan di meja kerjanya dengan terburu-buru bisa memicu epidemi obesitas.
"Makan dengan cepat, makan di tempat kerja atau makan sambil mengerjakan tugas di layar monitor sehingga membuat Anda tetap menjejalkan makanan ke mulut, cenderung meningkatkan risiko obesitas," tutur Bloom, seperti dikutip situs dailymail.
Untuk menghindari hal ini, tegas Bloom, ada baiknya makan dengan lebih lambat. Dengan begitu Anda bisa mengontrol asupan makanan."Tidak diragukan kalau cara ini akan membuat Anda lebih langsing."
Es krim
Dalam studi yang dipublikasikan di Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism ini, peneliti membandingkan sampel darah dari beberapa partisipan yang diminta mengonsumsi satu takar es krim (300ml) dengan kecepatan yang berbeda-beda. Peneliti kemudian mengukur kadar hormon yang memberi sinyal ke otak kalau perut sudah kenyang.
Studi menemukan, mereka yang menghabiskan waktu 30 menit untuk makan es krim tersebut memiliki kadar hormon yang lebih tinggi dan mengaku lebih kenyang dibandingkan mereka yang makan terburu-buru. (OL-08) Ikarowina Tarigan